SMK Maritim Nusantara Manfaatkan Potensi Besar Kelautan dengan SDM yang Teruji

Sungai Limau–Sebagai daerah yang terkenal dengan laut dan pantai, kehadiran SMK Maritim Nusantara di Padang Bintungan, Nagari Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman semakin memantapkan langkah masa depan anak nagarinya, dalam menggapai masa depan yang lebih baik.

Berdiri di lahan seluas satu hektare tiga tahun yang lalu, kini perkembangan sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Alma’arij itu semakin menunjukan kemampuannya dalam mencetak anak-anak bangsa yang nantinya akan berkiprah di lautan dan daratan.

“Alhamdulillah, hingga saat ini kita telah punya 107 siswa dan siswi,” kata Ketua Yayasan Alma’arij; AS Edi kepada Singgalang, Rabu (9/8) kemarin. Menurutnya, siswa yang datang belajar di sekolah ini tidak hanya dari berbagai nagari di Padang Pariaman, tetapi juga banyak dari Kabupaten Dharmasraya, Pasaman, Agam, Pesisir Selatan, dan daerah lainnya. Semua pelajar dari luar daerah itu menetap di asrama yang sederhana.

Bersama pihak sekolah, AS Edi melihat potensi kelautan yang menjadi sasaran terbesar di nusantara ini harus dimanfaatkan, dengan menyiapkan lembaga pendidikan yang kuat pula khusus untuk menyiapkan tenaga terampil di bidang itu.

“Kita mengembangankan jurusan skill to the ocean and continetal atau tenaga kerja ahli untuk perusahaan di laut dan di daratan, tekhnik pelayaran dan perkapalan, tekhnik informasi dan komputer, tekhnik mesin produktif dan otomotif,” kata dia.

AS Edi yang juga mantan anggota DPRD Padang Pariaman itu menyebutkan, bahwa sekolah yang didirikannya itu telah menjalin kerjasama dengan Lembaga Pemagangan ke Jepang dibawah naungan Alumni Japan Sumbar (AJS).

“Insya Allah, tahun depan sudah ada alumni sekolah ini, karena tahun depan itu pula lulusan pertamanya. Tentunya, sebelum tamat para pelajar itu sebagiannya ada yang magang ke Jepang nantinya,” ungkap AS Edi.

Bagi AS Edi, mengembangkan dunia pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam hidupnya. Dibawah naungan Yayasan Alma’arij, tak sedikit sekolah sekelas SMP dan SMA yang didirikannya, dan sekarang telah beralih fungsi dari sekolah swasta ke sekolah negeri.

Sebelum SMK Maritim Nusantara yang dengan donatur tunggalnya; Hj. Ema Yuhelma Garin, pengusaha toko mas di Jakarta, AS Edi mendirikan sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS), yang kini telah jadi MTsN 7 Padang Pariaman, yang terletak di Kecamatan IV Koto Aua Malintang.

Selanjutnya, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) yang kini telah jadi MAN 3 Padang Pariaman, juga terletak di Kecamatan IV Koto Aua Malintang. Kemudian, SMK Swasta yang dijadikan SMK N 1 IV Koto Aua Malintang. “Kini, saya juga tengah mengembangkan MTsS di Lancang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang,” ujarnya.

Menurut dia, sekolah yang didirikannya secara bersama dan telah beralih fungsi jadi sekolah milik negara tersebut, tentu sebuah nilai yang sangat berharga. “Miliaran nilai asetnya, sepenuhnya saya serahkan ke pengelola selanjutnya. Ini perjuangan kita untuk memajukan SDM anak anak nagari,” sebutnya.

AS Edi, putra kelahiran 1961 yang juga berkiprah di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan itu merasa senang, karena momen 17 Agustus tahun ini sekolahnya di jadikan pusat Paskibraka HUT RI yang ke-72 tingkat Kecamatan Sungai Limau. “Tentunya, ini momen untuk menyebar-luaskan pengembangan sekolah ini di masa yang akan datang,” ungkapnya. (501)

“Alhamdulillah, hingga saat ini kita telah punya 107 siswa dan siswi,” kata Ketua Yayasan Alma’arij; AS Edi kepada Singgalang, Rabu (9/8) kemarin. Menurutnya, siswa yang datang belajar di sekolah ini tidak hanya dari berbagai nagari di Padang Pariaman, tetapi juga banyak dari Kabupaten Dharmasraya, Pasaman, Agam, Pesisir Selatan, dan daerah lainnya. Semua pelajar dari luar daerah itu menetap di asrama yang sederhana.

Bersama pihak sekolah, AS Edi melihat potensi kelautan yang menjadi sasaran terbesar di nusantara ini harus dimanfaatkan, dengan menyiapkan lembaga pendidikan yang kuat pula khusus untuk menyiapkan tenaga terampil di bidang itu.

“Kita mengembangankan jurusan skill to the ocean and continetal atau tenaga kerja ahli untuk perusahaan di laut dan di daratan, tekhnik pelayaran dan perkapalan, tekhnik informasi dan komputer, tekhnik mesin produktif dan otomotif,” kata dia.

AS Edi yang juga mantan anggota DPRD Padang Pariaman itu menyebutkan, bahwa sekolah yang didirikannya itu telah menjalin kerjasama dengan Lembaga Pemagangan ke Jepang dibawah naungan Alumni Japan Sumbar (AJS).

“Insya Allah, tahun depan sudah ada alumni sekolah ini, karena tahun depan itu pula lulusan pertamanya. Tentunya, sebelum tamat para pelajar itu sebagiannya ada yang magang ke Jepang nantinya,” ungkap AS Edi.

Bagi AS Edi, mengembangkan dunia pendidikan adalah bagian yang sangat penting dalam hidupnya. Dibawah naungan Yayasan Alma’arij, tak sedikit sekolah sekelas SMP dan SMA yang didirikannya, dan sekarang telah beralih fungsi dari sekolah swasta ke sekolah negeri.

Sebelum SMK Maritim Nusantara yang dengan donatur tunggalnya; Hj. Ema Yuhelma Garin, pengusaha toko mas di Jakarta, AS Edi mendirikan sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS), yang kini telah jadi MTsN 7 Padang Pariaman, yang terletak di Kecamatan IV Koto Aua Malintang.

Selanjutnya, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) yang kini telah jadi MAN 3 Padang Pariaman, juga terletak di Kecamatan IV Koto Aua Malintang. Kemudian, SMK Swasta yang dijadikan SMK N 1 IV Koto Aua Malintang. “Kini, saya juga tengah mengembangkan MTsS di Lancang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang,” ujarnya.

Menurut dia, sekolah yang didirikannya secara bersama dan telah beralih fungsi jadi sekolah milik negara tersebut, tentu sebuah nilai yang sangat berharga. “Miliaran nilai asetnya, sepenuhnya saya serahkan ke pengelola selanjutnya. Ini perjuangan kita untuk memajukan SDM anak anak nagari,” sebutnya.

AS Edi, putra kelahiran 1961 yang juga berkiprah di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan itu merasa senang, karena momen 17 Agustus tahun ini sekolahnya di jadikan pusat Paskibraka HUT RI yang ke-72 tingkat Kecamatan Sungai Limau. “Tentunya, ini momen untuk menyebar-luaskan pengembangan sekolah ini di masa yang akan datang,” ungkapnya. (501)

sangat penting dalam hidupnya. Dibawah naungan Yayasan Alma’arij, tak sedikit sekolah sekelas SMP dan SMA yang didirikannya, dan sekarang telah beralih fungsi dari sekolah swasta ke sekolah negeri. Sebelum SMK Maritim Nusantara yang dengan donatur tunggalnya; Hj. Ema Yuhelma Garin, pengusaha toko mas di Jakarta, AS Edi mendirikan sekolah Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS), yang kini telah jadi MTsN 7 Padang Pariaman, yang terletak di Kecamatan IV Koto Aua Malintang.

Selanjutnya, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) yang kini telah jadi MAN 3 Padang Pariaman, juga terletak di Kecamatan IV Koto Aua Malintang. Kemudian, SMK Swasta yang dijadikan SMK N 1 IV Koto Aua Malintang. “Kini, saya juga tengah mengembangkan MTsS di Lancang, Kecamatan IV Koto Aua Malintang,” ujarnya.

Menurut dia, sekolah yang didirikannya secara bersama dan telah beralih fungsi jadi sekolah milik negara tersebut, tentu sebuah nilai yang sangat berharga. “Miliaran nilai asetnya, sepenuhnya saya serahkan ke pengelola selanjutnya. Ini perjuangan kita untuk memajukan SDM anak anak nagari,” sebutnya.

AS Edi, putra kelahiran 1961 yang juga berkiprah di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan itu merasa senang, karena momen 17 Agustus tahun ini sekolahnya di jadikan pusat Paskibraka HUT RI yang ke-72 tingkat Kecamatan Sungai Limau. “Tentunya, ini momen untuk menyebar-luaskan pengembangan sekolah ini di masa yang akan datang,” ungkapnya. (501)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Wordpress Social Share Plugin powered by Ultimatelysocial