Sungai Limau–Peristiwa kebakaran merupakan musibah paling banyak terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. Dinas Satpol PP dan Damkar daerah itu mencatat lebih dari seratusan peristiwa ini terjadi dalam setahun. Untuk itu, sosialisasi pemadaman kebakaran penting dilakukan, agar semua masyarakat tahu bagaimana cara yang baik menjinakkan api.
Selasa (27/8), SMK Maritim Nusantara menggelar simulasi pemadaman api di komplek sekolah yang terletak di Sungai Limau tersebut. Diikuti seluruh taruna dan taruni sekolah itu. “SMK Maritim Nusantara merupakan sekolah kejuruan yang berbasis pondok pesantren. Siswa atau taruna pada umumnya tinggal di asrama di komplek sekolah. Dengan ini, kerawanan kebakaran amat dekat dengan siswa,” kata AS Edi, Ketua Yayasan yang menaungi SMK tersebut.
Menurut AS Edi, simulasi yang dilakukan hampir satu hari itu cukup memberikan pelajaran yang amat berharga dalam penanggulangan bencana kebakaran. “Terima kasih Dinas Satpol PP dan Damkar Padang Pariaman yang telah meluangkan waktu, serta memberikan ilmunya untuk keluarga besar SMK Maritim Nusantara ini,” ungkapnya.
Katanya lagi, kegiatan simulasi tentu menjadi ilmu yang sangat berharga. Dengan ini pula, taruna SMK ini tak sekedar melahirkan insan-insan yang tangguh di laut, tetapi juga mahir dalam menjinakkan kebakaran. Dan ternyata, setelah adanya simulasi, betapa sebuah musibah bisa dikelola secara baik dan benar.
“Dengan sebuah komplek, layaknya satu pesantren, tak menutup kemungkinan kompor meledak atau konsleting listrik bisa terjadi,” kata AS Edi. Tetapi, lanjutnya, yang namanya musibah sama-sama tidak diinginkan datangnya. SMK Maritim Nusantara juga mengajarkan nilai-nilai rohani, relegius, yang diwujudkan dengan adanya shalat berjamaan secara rutin.
Bahkan, katanya, sekolah ini juga mengelola para hafidz Quran. “Lewat pondok Quran Al-Ma’arij yang ada di komplek sekolah ini, kita akan perbanyak para hafidz Quran di Padang Pariaman dan Sumatera Barat,” ujar dia. (501)